Senin, 30 Januari 2017

Pertolongan Pertama Pada Korban Terkena Sengatan Listrik

Pertolongan Pertama Pada Korban Terkena Sengatan Listrik

Pertolongan Pertama Pada Korban sengatan ListrikA. Akibat Aliran Listrik Dalam TubuhArus yang mengalir melalui tubuh (tersengat listrik) dapat mengakibatkan:1.Jantung berhenti berdenyut2.Otot berkontraksi3.Pernafasan berhenti sebab pusat saraf di otak yang mengatur pernafasan lumpuh4.Luka bakarB. Perawatan1.Minta pertolongan (berteriak)2.Matikan listrik (putus hubung/kontak)3.Amankan penderita dari bahaya fisik langsung4.Periksa denyut nadi dan pernafasan dan rawat sikorban seperlunya5.Bila pernafasan dan denyut nadi sudah pulih, rawatlah luka bakar atau luka lainnya bila ada6.Pindahkan korban ke lokasi yang aman untuk perawatan selanjutnya7.Korban perlu selalu ditunggui selama tim dokter menangani korbanC. Langkah-langkah yang dilakukan1.Amankan korban dari bahaya2.Usahakan jalan udara untuk pernafasan lancar*.Bila ada muntah/darah atau benda lain dimulut korban, keluarkan segera*.Telentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang, tarik rahangnya kedepan agar lidah tidak menutup lubang tenggorokan*.Lakukan pernafasan mulut ke mulut 3 sampai 4 kali secepat mungkin1.Pulihkan fungsi jantung dengan melakukan urutan jantung (cardia resuscitation), dengan ketentuan:*.Untuk orang dewasa, frekwensi pengurutan dilakukan sebanyak 60 kali setiap menit*.Untuk anak kecil, frekwensi pengurutan sebanyak 90 kali setiap menitCatatan :*.Hindari tekanan yang terlalu keras agar tidak mengakibatkan tulang rusuk korban rusak*.Upayakan pemulihan denyut nadi maupun pernafasan1.Pernafasan dari mulut ke mulut*.Terlentangkan si korban, tekuk kepalanya ke belakang*.Buka mulut dan tarik nafas anda, kemudian tutup mulut dan tiupkan udara kemulut korban sekuat – kuatnya sampai rongga paru – paru terangkat*.Pijit hidungnya agar udara yang ditiupkan tidak keluar*.Amati turunnya dada kembali*.Faktor penentu adalah kecepatan dalam bertindak. Karena itu 3 atau 4 kali peniupan pertama dilakukan secepat mungkin*.Peniupan selanjutnya diulang lebih kurang 10 kali setiap menitCatatan:*.Bila paru-paru tidak mengembang, segera periksamulut, hidung atau kerongkongan*.Untuk anak kecil seyogyanya mulut si penolong mencakup hidung mulut korban, dengan frekuensi 20 kali setiap menit*.Bila satu dan lain hal, si penolong tidak dapat meniup melalui mulut, maka dapat dilakukan peniupan melalui hidung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar