Senin, 22 Agustus 2016

DEFINISI DAN PENGERTIAN PERKECAMBAHAN

DEFINISI DAN PENGERTIAN PERKECAMBAHAN


Pengertian dan Definisi Perkecambahan ( bhs. Inggris: germination) adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Dengan kata lain, munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. Setelah kecambah dihasilkan, selanjutnya kecambah akan berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sudah mempunyai akar, batang, dan daun.
Perkecambahan pada tumbuhan hanya terjadi apabila biji berada dalam lingkungan yang sesuai. Syarat-syarat terjadinya perkecambahan adalah :
a. Air
Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu.
b. Suhu
Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35°C. Suhu juga mempengaruhi kecepatan proses permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu sifat dormansi benih, cahaya dan zat tumbuh gibberallin.
c. Oksigen
Saat berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan benih.
d. Cahaya
Kebutuhan benih akan cahaya untuk perkecambahannya berfariasi tergantung pada jenis tanaman. Besar pengaruh cahaya terhadap perkecambahan tergantung pada intensitas cahaya, kualitas cahaya, lamanya penyinaran.
e. Medium
Medium yang baik untuk perkecambahan haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit terutama jamur.
Perkecambahan terdiri dari dua proses yaitu :
  • Proses Fisika
Proses fisika pada perkecambahan diawali dengan penyerapan air oleh biji hingga setiap selnya terisi cukup air. Adanya pasokan air menyebabkan komponen-komponen dalam selnya mulai bekerja. Biji menyerap air dari lingkungannya karena potensi air pada biji lebih rendah.
  • Proses Kimia
Proses kimia melibatkan hormon dan enzim. Ketika biji memiliki pasokan air yang cukup, biji akan mengembang dan menyebabkan kulit biji pecah. Setelah itu, embrio akan aktif melepaskan hormon giberelin yang beperan dalam sintesis enzim.
Enzim yang dihasilkan menghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam kotiledon dan endosperma sehingga menghasilkan molekul kecil yang kemudian diserap oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman.
Berdasarkan tahapannya, perkecambahan terdiri dari empat tahapan yaitu :
  • Tahapan Imbibisi
Pada tahap ini, biji menyerap air (imbibisi) dari lingkungan sekitarnya. Proses penyerapan terjadi karena adanya perbedaan potensial air antara biji dan lingkungan sekitarnya.
  • Tahapan Pembentukan enzim
Enzim yang dihasilkan pada tahap ini menyebabkan peningkatan aktivitas metabolik. Contoh enzim yang berperan pada proses perekecambahan adalah enzim amilase yang menghidrolisis pati menjadi gula.
  • Tahapan Pemanjangan sel radikula
Pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dari kulit biji.
  • Tahapan Pertumbuhan kecambah
Kecambah yang dihasilkan dari perkecambahan selanjutnya mengalami pertumbuhan primer.
HIPOGEAL-EPIGEAL
Tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena tumbuhan monokotil dan dikotil memliliki struktur biji yang berbeda.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibagi menjadi dua tipe yaitu :
  • Epigeal
    Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah. Hal itu terjadi karena adanya pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) sehingga daun lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah.
  • Hipogeal
    Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon berada di bawah tanah. Hal itu terjadi karena adanya pembentangan ruas batang di atas daun lembaga (epikotil) sehingga daun lembaga terangkat ke atas tanah tetapi kotiledonnya tetap berada di dalam tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar