Rumus Kimia Minyak Bumi
Rumus Kimia Minyak Bumi |
Rumus Kimia Minyak Bumi
Untuk penentuan rumus kimia minyak bumi secara khusus sangat tergantung dari bahan penyusunnya. Karena diketahui minyak bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon yang secara umum dengan masing-masing rumus kimianya secara umum yaitu terdiri dari Alkana (CnH2n+2), sikloalkana (CnH2n), dan Hidrokarbon Aromatik (CnHn)
Minyak bumi merupakan campuran dari
berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan
adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap
minyak bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui
dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Berikut beberapa molekul penyusun minyak bumi:
1. Alkana - Rumus Kimia Minyak Bumi
Alkana, juga disebut dengan parafin,
adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang
molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per
molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih
banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34)
akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana
dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas.
Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax
mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35.
Alkana dengan jumlah atom karbon 1
sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai
elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10),
digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana
yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan
alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara,
propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.
2. Sikloalkana
Sikloalkana, juga dikenal dengan
nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau
lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
3. Hidrokarbon Aromatik - Rumus Kimia Minyak Bumi
Hidrokarbon aromatik adalah
hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin
planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan
berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Pemisahan Minyak Bumi Menjadi Beberapa Produk
Semua jenis molekul yang
berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat
pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin,
dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana
(isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai
rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak bumi
dapat diteliti di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan
diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi
gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari
minyak bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk
sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur
maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang
tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh
mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat
menimbulkan asbut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar