Sejarah : Proses Terbentuknya Bumi
Sejarah : Proses Terbentuknya Bumi| Bumi merupakan tempat seluruh
makhluk hidup, tapi tahukah anda proses terbentuknya bumi ?.Lihat saja
informasi berikut ini mengenai proses terbentuknya bumi yang pada kali
ini kita akan menjelaskan kedua proses terbentuknya bumi yaitu proses
terbentuknya bumi secara singkat dan proses terbentuknya bumi
berdasarkan teori-teori dari para ahli yang dikaitkan bersama dengan
teori-teori perkembangan bumi. Seperti yang kita ketahui bahwa bumi
terbentuk sekitar 250 juta tahun yang lalu dimana pada saat itu daratan
tidak terpisah-pisah yang dinamakan sebagai Pangea.
Disaat 200 juta tahun yang lalu terbentuklah dua benua besar hasil dari
pecahan Pangea yaitu Laurasia dan Gondwana. Laurisia sekarang ini
terdiri dari benua Amerika Utara, Asia Timur, Eropa dan sibagian dari
Asia Tengah. Sedangkan Gondwana terdiri dari Afrika, Australia, Amerika
Selatan, Indian, dan Asia bagian lainnya. Tak berlangsung lama, kemudian
dua benua besar terpecah-pecah, hanyut, dan bertubrukan dengan bagian
lainnya. Bumi terdiiri atas beberapa lapisan yang didalamnya terdapat
bahan material pembentuk bumi dan seluruh kekayaan alam. Dalam bumi
terdapat bentuk yang beragam mulai dari daratan, pegunungan, lautan,
lembah, danau, perbukitan dan sebagainya. Bumi terbentuk bersamaan
dengan terbentuknya tata surya sehingga proses terbentuknya bumi tidak lepas dari proses terbentuknya tata surya..
A. Proses Terbentuknya Bumi - Dalam terbentuknya bumi tidak
diketahui secara pasti tapi yang diketahui bahwa proses terbentuknya
bumi tidak lepas dari proses terbentuknya tata surya yang menurut
pendapat para ahli yang mengemukakan teori-teorinya proses terbentuknya
tata surya yang merupakan juga proses terbentuknya bumi antara lain
sebagai berikut...
1. Teori Nebula (Kabut)
Teori Nebula disebut jug dengan Teori Kabut Kant-Laplace yang
dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Peiere De Laplace (1796).
Teori ini menjelaskan bahwa di jagat rayat terdapat gas yang berkumpul
menjadi kabut (nebula). Kabut tersebut berupa debu, es, dan gas yang
sebagian besar unsur gas berupa hidrogen. Adanya gaya gravitasi
membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan kemudian menyusut dan
mengeras serta berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang
sangat cepat, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat karena pendinginan. Bagian yang terlepar tersebut kemudian
membentuk planet-planet dalam tata surya. Tahap-tahap terbentuknya bumi
pada teori tebula adalah sebagai berikut..
- Matahari dan planet-planet masih berbentuk gas, kabut yang pekat dan besar.
- Kabut berputar dan memadat yang terjadi dipusat lingkaran karena gaya gravitasi
- Kemudian terbentuk planet-planet dari materi-materi kecil pada saat bersamaan terbentuknya matahari yang lebih kecil dari matahari
- Materi tersebut semakin membesar dan tumbuh melakukan gerakan teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk susunan keluarga matahar
2. Toeri Planetisimal
Teori Planetisimal dikemukakan oleh Forest Ray Multon seorang ahli
astronomi dan bersama rekannya Thomas C.Chamberlain, ahli geologi , pada
awal abad ke -20. Teori ini mengatakan bahwa matahari terdiri dari gas
yang bermassa besar dan suatu ketika bintang melintas disamping
matahari yang sangat dekat yang hampir terjadi tabrakan, Dekatnya
bintang dan matahari terdapat pengaruh gaya gravitasi yang mengakibatkan
tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi, dari besarnya gaya
gravitasi sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan
permukaan bintang dan membentuk gumpalan-gumpalan akibat dari
penyusupan, lalu terjadi pendinginan dan padat, terbentuklah
planet-planet yang mengelilingi matahari.
3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori pasang surut dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffereys
pada tahun 1918. Teori ini menjeaskan bahwa terdapat suatu bintang besar
yang mendekati matahari yang masih berbentuk gas, dari besarnya massa
matahari dan besarnya massa bintang yang melaju membentuk sebuah
tonjolan-tonjolan pada matahari yang disebabkan gaya tarik bintang yang
melaju. Semakin menjauhnya bintang melaju dengan matahari maka
tonjolan-tonjolan tersebut berpisah dan membentuk sebuah
gumpalan-gumpalan gas yang membeku dan terbentuklah plant-planet baru
termasuk diantaranya bumi.
4. Teori Bintang Kembar
teori bintang kembar dikemukakan oleh R.A. Lyttleton seorang ahli
Astronomi. Menurutnya, bahwa teori ini berasal dari bintang kembar yang
berkombinasi. Dimana salah satu bintang meledak sehingga bahan
materialnya terlempar, dari besarnya gaya gravitas bintang yang tidak
meledak membuat material yang terlempar kemudian akan tertarik dan
mengelilingi matahari. Bintang yang tidak meledak disebut dengan
matahari. Sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinya.
5. Teori Big Bang
Teori Big Bang berawal dari puluhan milyar tahun lalu yang awalnya
terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada prosesnya lalu.
Putaran tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar
ke luar serta bagian besarnya berkumpul di pusat dengan membentuk cakram
raksasa dimana suatu saat terjadi ledakan dasyat dari gumpalan besar
tersebut membentuk galaksi dan nebula-nebula, selama kurang lebih 4,6
milyar tahun, nebula-nebula tersebut membuka dan membentuk galaksi
bimasakti, selanjutnya membentuk sistam tata surya, Gumpalan yang
terlempar keluar mengalami kondensasi sehingga membentuk
gumpalan-gumpalan yang dingin dan memadat. Kemudian gumpalan tersebut
membentuk planet-planet, termasuk bumi.
Teori Big Bang banyak dipercaya oleh para ahli dan merupakan titik
terakhir dari pencapaian titi terakhir ilmu pengetahuan tentang asal
mausal alam semesta. Di dibuktikan bahwa Big Bang adalah jumlah
heterogen dan helium sesuai dengan sisa peninggalan peristiwa big bang.
Dimana jika alam semesta tidak memiliki permulaan maka unsur hidrogen
telah habis sama sekali dan berupa menjadi helium.
Sedangkan dalam islam diterangkan dalam ayat Al-Qur'an tentang asal muasal alam semestara yang berbunyi : "Yang
telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak
melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang (QS. Al-Mulk 67:3)".
B. Teori-Teori Perkembangan Bumi - Setelah terbentuknya planet,
termasuk bumi, kemudian bumi berkembang yang diketahui terdapat beberapa
teori-teori dalam perkembangan bumi antara lain sebagai berikut....
1. Teori Kontraksi (Contraction Teory)
Teori yang dikemukakan oleh Descrates (1596-1650), yang mengatakan bahwa
bumi semakin lama akan menyusut dan mengerut dari adanya pendinginan
sehingga permukaan terdapat relief yang beragam seperti gunung, dataran,
dan lembah.
Teori ini mendapat dukungan dari James Dana (1847- Elie de Baumant
(1852), yang kedunya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena
terjadi proses pendinginan pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan
bagian permukaan bumi mengerut dan terbentuk pegunungan dan
lembah-lembah.
2. Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Teory)
Awalnya bumi terdiri atas dua benua yaitu Laurasia yang berada di
sekitar kutub utara dan Gondwana disekitar kutup selatan bumi. Kedua
benua tersebut bergerak perlahan ke arah equator bumi yang pada akhirnya
terpecah membentuk benua-benua kecil. Laurasia terpecah menjadi Amerika
utara, Asia, Eropa. Sedangkan Gondwana terpecah menjadi Amerika
selatan, Australia, dan Afrika. Teori Laurasia-Gondwana pertama kali
diitemukan pada tahun 1884 oleh Edward Zeuss.
3. Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Teory)
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Wegener tahun 1912 yang mengatakan
bahwa awalnya bum terdapat satu benua yang disebut dengan pangea yang
kemudian terpecah-pecah dan terus mengalami perubahan melalui pergerakan
dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pcahan
benua yang bergerak ke arah dan menuju ke equator. Teori ini didukung
dengan bukti-bukti kesamaan garis afrika bagian barat dengan amerika
selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil di kedua
daerah tersebut.
4. Teori Konveksi (Convection Teory)
Teori yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H.Hess. Kemudian
teori ini dikembangkan oleh Robert Diesz yang mengemukakan bahwa bumi
masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah
lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi membawa
sebuah materi yang berupa lava sampai ke permukaan bumi di mild oceanic
ridge (punggung tengah samudra), lava tersebut kemudian akan membeku dan
membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan
menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
5. Teori Lempeng Tektonik (Tectonic Plate Teory)
Teory yang dikemukakan oleh Tozo Wilson yang berdasarkan teori lempeng
tektonik, kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada
diatasnya lapisan astenosfer yang berwujud cair kental. Lempeng-lempeng
tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh
arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada
dibawah lempeng tektonik kulit bumi.
C. Proses Terbentuknya Bumi Secara Singkat
Bumi dahulunya adalah Debu dan gas.Kemudian Debu dan Gas tersebut
terkena sinar matahari.Tibalah batuan,lama kelamaan suhu di tengah bumi
semakin panas.Batuan tersebut meledak sangat dahsyat sehingga
terbentuklah bumi.Bumi terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun yang
lalu.Sebentuk membentuk lima benua,Bumi terdiri dari 1 Benua mahabesar
yaitu Pangea,Kemudian terbentuklah Benua Laurasia di Utara dan Benua
Godwana diselatan yang dipisahkan oleh Samudera Atlantik tengah.Setelah
Itu terpecah beberapa benua yaitu Benua Laurasia menjadi Amerika
Utara,Eropa,Asia dan Artik dan Benua Godwana menjadi
Australia,Afrika,Amerika Selatan,India,Kepulauan Indonesia dan Kepulauan
Pasifik sehingga terbentuk bumi sampai sekarang.
Demikianlah informasi mengenai Sejarah : Proses Terbentuknya Bumi.
Semoga teman-teman dapat menerima dan bermanfaat bagi kita semua baik
itu proses terbentuknya bumi, proses perkembangan bumi, dan proses
terbentuknya secara singkat. Sekian dan terima kasih, "Salam Berbagi Teman-Teman"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar