Artikel Paling Sering Di Share

Artikel Paling Sering Di Share

Ada banyak sekali website di dunia maya sekarang ini, website-website ternama tentu selalu menjadi rujukan karena konten nya yang berkualitas dan konsistensi meraka dalam menerbitkan tulisan setiap harinya, bahkan setiap menit.

Funders and Founders mengambil data dari website Ahrefs untuk mengetahui artikel yang paling sering di share atau dibagikan termasuk dibagikan ke sosial media dalam berbagai macam topik dari website-website terkenal, artikel yang diambil adalah artikel yang berbahasa Inggris yang ada didunia. Kemudian data artikel yang paling banyak di share dan dibaca tersebut di visualisasikan dalam sebuah gambar kepala seorang pria.

What the internet thinks via fundersandfounders.com
Klik gambar untuk memperbesar

Dan ternyata artikel yang paling banyak di Share bukanlah artikel dengan judul Clickbait. Secara umum, artikel-artikel tersebut di kelompokan dalam beberapa tema atau kelompok besar, beberapa tema tersebut adalah:
Anak-anak (“Schools Fail to Train Kids / Sekolah gagal dalam melatik anak”)
Yang paling kaya dan paling miskin (“The World’s Poorest President / Presiden termiskin didunia”).
Pengambangan Diri (“What Mentally Strong People Avoid / Mental Seperti Apa Yang Dijauhi Orang Kuat”).

Visualisasi tersebut juga mengungkapkan apa jenis cerita yang paling menarik dimata pengguna internet. Pembaca paling banyak berbagi cerita tentang kehidupan orang yang dibicarakan dari perspektif intim bukan dengan statistik impersonal, seperti yang terlihat pada kisah kehidupan Dasani, seorang anak tunawisma dari kota New York, atau cerita tentang seorang ibu baru yang mengendarai Mercedes untuk mengambil kupon makanan. Selain itu pengguna internet juga suka dengan sesuatu yang memiliki fungsi seperti artikel berjudul “14 Habits that drain your energy / 14 kebiasaan yang menghabiskan energi anda” dan juga suka dengan berita hiburan seperti artikel yang berjudul “Justin Timberlake Shows Up How Dumb We Sound When We Use Hastags / Justin Timberlake menunjukan bagaimana bodohnya cara kita dalam menggunakan hastags”.