Energi Alternatif Dari Urine
Beberapa hari kemarin Ilmu Pengetahuan.Org memposting artikel tentang Energi Alternatif dari Urine. Ternyata sebelumya di negara kita, Negara Indonesia juga ada. Seperti yang diberitakan di beritajatim.com, 2 orang siswa SMA 10 Malang juga berhasil menemukan energi alternatif dari urine.
Pasokan sumber daya alam untuk bahan bakar yang tidak bisa diperbaharui
dan semakin hari terus-menerus semakin berkurang, membuat manusia
mencari cara untuk menciptakan sebuah inovasi baru bagaimana cara menggantikan bahan bakar tersebut.
Seperti yang dilakukan oleh 2 orang siswa SMA 10 Malang ini. Yang unik dari bahan bakar alternatif
ini yaitu dari urine. Ya urine atau air kencing manusia yang
dikombinasikan dengan tenaga surya. Energi yang dihasilkan dari bahan
bakar urine ini pun ternyata bisa menggerakkan kendaraan.
Penemuan Energi Alternatif dari Urine
Nurul
Inayah dan Nando Novia, adalah 2 siswa kelas sebelas jurusan IPA, SMAN
10 Malang. Dari hasil penemuannya ini, siswa kebanggaan Indonesia pada
umumnya ini meraih juara 1 dengan membawa medali emas di event IYIPO (International Young Inventors Project Olympiade)
ke-6 di Georgia. Selama 3 bulan, mereka melakukan penelitian tersebut
untuk merubah urine menjadi hidrogen dengan bantuan listrik tenaga
matahari yang menjadi listrik yang akan menggerakkan kendaraan. Dengan
energi alternatif dari urine ini, kendaraan tersebut dapat melaju sampai
60 km/jam. Untuk 1 liter urine, bisa dijadikan listrik untuk berjalan
sejauh 17 km.
Photo Electro System
adalah nama dari penemuan tersebut. Prinsip kerja energi alternatif ini
yaitu, listrik bertenaga matahari ini ditampung di dalam baterai dan
difungsikan untuk menggerakkan mesin 75%, 25% nantinya akan digunakan
dalam proses elektrolisasi. Dengan menggunakan elektrolizer ini,
elektrolit berwujud urine akan membentuk gas hidrogen dan nitrogen.
Membutuhkan waktu sekitar 1.5 menit untuk 1 liter urine. Untuk kualitas
urine yang digunakan hanya dari urine manusia sehat. Ini dikarenakan,
urine yang mengandung gula atau unsur kimia menyebabkan terganggunya
proses elektrolisasi.
Setelah proses elektrolisasi selesai, gas yang berwujud hidrogen akan dialirkan ke fuel cell
yang akan menyebabkan terjadinya rekasi penggabungan antara oksigen dan
hidrogen, sehingga akan mendapatkan listrik. Kemudian listrik yang
dihasilkan tersebut akan dialirkan ke proton exchange membrane fuel cell
untuk mengikat proton, sehingga hanya elektronnya saja yang disimpan di
dalam baterai yang akan menjadi tenaga penggerak kendaraan tersebut.
Uji coba yang dilakukan yaitu dengan mobil remote control.
Membutuhkan biaya sekitar 50 juta agar
penemuan ini bisa direalisasikan di mobil sesungguhnya. Biaya tersebut
lebih sedikit daripada mobil hybrid dengan harga sekitar 250 juta.
Rencananya solar cell akan dipasang di atap mobil, untuk
elektrolizer dan fuel cell akan ditanamkan di mesin mobil. Mobil dengan
energi alternatif dari urine ini nantinya mempunyai daya 100 HP/5.000
rpm dengan torsi 125 nm/3.800 rpm.
Sekarang ini, pihak SMAN 10 Malang baru
mengajukan hak paten atas penemuan 2 siswanya tersebut. Untuk kedepannya
apabila sudah di uji, akan membangun sebuah SPBU yang digunakan sebagai
tampungan urine. Sekarang ini juga 2 siswa tersebut masih terus
berusaha meneliti dan mengembangkan hasil temuan tersebut untuk bisa
menggantikan BBM. “Mereka membutuhkan dukungan dari pemerintah, agar
bisa mengatasi masalah BBM yang semakin hari semakin rumit di negara
Indonesia, dan mereka sudah terbukti bisa melakukan dengan membawa
medali emas di olimpiade dunia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar