Kenali Minat dan Bakat Dengan Cara Ini
Sobat Motivasi, pernahkah kamu merasa seringkali tidak
mengetahui minatmu yang sebenarnya? Kita bekerja di bidang pekerjaan
yang memiliki prospek yang bagus, di mana di dalam bidang itu, tersedia
banyak sekali lowongan kerja, dan prospek masa depan yang cukup
menjanjikan. Hanya itu (prospek) faktor yang menjadi pertimbangan kita
saat memilih pekerjaan. Sementara itu, faktor minat tidak terlalu
dipertimbangkan atau bahkan memang terabaikan.
Hal itu pun dapat dirunut akarnya, yakni ketika kita memasuki
pendidikan perguruan tinggi, orang-orang menyarankan kepada kita untuk
memilih jurusan yang dapat mengantarkan kita pada pekerjaan yang mapan.
Jurusan ekonomi-akuntansi, jurusan teknik informatika, komunikasi, dan
desain grafis adalah beberapa jurusan yang banyak disarankan.
Sebaliknya, hanya sedikit orang yang menyarankan kita untuk mengikuti
keinginan kita, yakni memilih jurusan yang sesuai dengan minat kita.
Hal di atas pun masih dapat dirunut lagi ke akarnya yang paling awal,
yakni ketika kita masih kanak-kanak, orangtua kita memiliki harapan dan
keinginan tentang diri kita di masa depan. Mereka menginginkan kita
menjadi seorang guru, dokter, atau pilot, misalnya, tanpa memerhatikan
keinginan dan minat kita sendiri.
Mereka mengajarkan kepada kita untuk menyukai apa yang mereka sukai,
bahkan hingga lupa untuk memberi kesempatan kepada kita untuk menyukai
hal-hal lain, selain apa yang mereka tawarkan kepada kita. Hasilnya,
keinginan, mimpi, dan minat kita pun adalah apa yang sebenarnya bukan
minat, mimpi, dan keinginan kita, melainkan mimpi, keinginan, dan minat
orangtua kita.
Itulah yang membuat kita kehilangan makna dan motivasi manakala kita sudah dewasa dan menjalankan kehidupan di mana kita berhasil mencapai mimpi-mimpi itu.
Tiba-tiba, kita tersadar bahwa menjadi apa yang dulu sangat kita dan
orangtua kita dambakan bukanlah apa yang menjadi minat dan impian kita. Tiba-tiba, kita tersadar bahwa kita menjalani kehidupan dan bekerja di dalam bidang yang tidak kita minati.
Nah, karena hal itulah, kita bingung dan mencari-cari apa sebenarnya yang menjadi minat kita.
Dalam artikel ini, penulis akan mengajak Anda untuk mengetahui beberapa tips untuk mengetahui minat terpendam Anda.
Semoga, tips-tips ini dapat membantu Anda menemukan minat sejati Anda.
saat Anda menemukan minat sejati dalam kehidupan Anda, maka Anda pun
dapat mengikuti minat itu. artinya, Anda dapat memilih pekerjaan dan
kehidupan yang sesuai dengan minat dan impian Anda.
Sekarang, langsung saja kita simak tips pertama, yaitu perhatikan prestasi teman yang membuat Anda iri.
1. Perhatikan prestasi teman yang membuat Anda iri
Jangan remehkan perasaan iri dan kecemburuan Anda terhadap prestasi
teman. Ini bukan berarti Anda mengumbar rasa iri dan cemburu itu membabi
buta hingga timbul kedengkian dan niat jahat di hati Anda untuk merusak
prestasinya. Sekali lagi, bukan itu maksudnya.
Keirian dan kecemburuan Anda terhadap prestasi teman dalam suatu bidang
tertentu menunjukkan bahwa Anda menaruh minat dalam bidang itu.
2. Perhatikan saat Anda mengerjakan suatu tugas
Tips yang kedua yaitu perhatikan saat Anda mengerjakan suatu tugas.
Jika Anda betah berlama-lama mengerjakan tugas itu, maka bisa
dipastikan, Anda memiliki minat di dalam bidang itu, dengan catatan,
rasa betah ini bukan dikarenakan keterpaksaan atau tekanan.
Sebagai contoh, saat ini Anda bekerja sebagai seorang wartawan. Anda harus menyelesaikan tugas Anda. Deadline sudah menunggu. Oleh karena itulah, Anda betah berlama-lama bertugas di lapangan. Alasannya, Anda sedang dikejar-kejar deadline. Mau tidak mau, Anda harus betah menjalankan tugas Anda, meskipun rasanya bagaikan di neraka.
Nah, perasaan betah yang seperti contoh di atas tidak mengindikasikan
bahwa Anda memiliki minat yang tinggi di dalam bidang jurnalistik. Jika
Anda memiliki minat yang tinggi di dalam bidang jurnalistik, tentu
rasanya tidak akan bagaikan neraka saat menjalankan tugas di lapangan.
Anda akan betah dan senang menjalankan tugas Anda sebagai wartawan.
3. Ingat kembali kegemaran Anda di waktu kecil
Cara yang ketiga, ingat kembali kegemaran Anda di waktu kecil. Ingat
kembali matapelajaran apa yang dulu, menurut Anda, paaaling penting.
Dulu, waktu masih duduk di bangku sekolah dasar, pelajaran yang
paaaaling penting menurut penulis adalah pelajaran kesenian, tepatnya
menggambar. Nilai menggambar adalah nilai terpenting. Jika ada teman
yang nilai menggambarnya lebih tinggi, maka penulis pun sangat iri.
Selain itu, demi menggambar, apa pun penulis lakukan, seperti
mencoret-coret tembok, meja, sampul buku, dan sebagainya.
Nah, bagaimana dengan Anda? apa kegemaran masa kecil Anda? Jangan-jangan, kegemaran itu merupakan minat terpendam Anda.
4. Ingat kembali kegiatan yang dilarang orangtua, tetapi Anda bersikeras melakukannya
Cara terakhir yaitu ingat kembali kegiatan yang dilarang orangtua,
tetapi Anda bersikeras melakukannya. Tentu saja, maksudnya yaitu
kegiatan-kegiatan yang tidak dilarang oleh norma-norma yang berlaku,
lho, ya.
Jika di waktu kecil dulu, Anda menyukai suatu kegiatan yang menurut
orangtua Anda kegiatan itu tidak baik, dan oleh karenanya mereka
melarang Anda untuk mengikutinya, maka bisa jadi, kegiatan itu merupakan
salah satu minat terpendam Anda.
Terlebih jika Anda bersikeras melakukan kegiatan itu hingga dibela-belain sembunyi-sembunyi dari orangtua saat melakukannya.
Sebagai contoh, waktu kecil, Anda menyukai kegiatan bela diri. Di sekolah, diadakan ekstrakulikuler itu.
Anda pun tidak mau ketinggalan mengikuti kegiatan itu. Tetapi, orangtua
Anda melarang lantaran khawatir dengan kondisi tubuh Anda. Terlebih,
mereka khawatir Anda menjadi suka berkelahi, misalnya.
Nah, karena Anda menyukai kegiatan itu, Anda pun berusaha sedemikian
sehingga Anda tetap dapat mengikuti kegiatan itu, apa pun yang terjadi.
Berbagai usaha Anda lakukan untuk dapat mengikuti kegiatan itu, dari
membujuk orangtua hingga sembunyi-sembunyi mengikuti kegiatan itu.
Jika Anda menyukai suatu kegiatan hingga “lebay” seperti itu, bahkan
hingga tidak mengindahkan nasihat dan larangan orangtua, maka
kemungkinan besar kegiatan itu merupakan salah satu minat terpendam
Anda.
Renungkan kembali mengenai kegiatan “terlarang” itu saat ini. Apakah
Anda menyesal tidak dapat melakukannya lagi sekarang ataukah tidak. Jika
Anda menyesal karena tidak dapat melakukannya lagi sekarang dengan
berbagai alasan, maka penyesalan itu merupakan indikasi kedua bahwa
kegiatan itu merupakan minat terpendam Anda.
Tips Mengikuti Kata Hati dan Minat
Setelah mengetahui cara-cara untuk mengetahui minat terpendam Anda,
sekarang, mari bahas cara aman mengikuti kata hati dan minat Anda.
Jika sekarang Anda sudah memiliki pekerjaan yang mapan, maka pikirkan
matang-matang apakah Anda perlu berhenti dari pekerjaan itu dan mengejar
minat Anda. Akan lebih aman jika Anda tidak perlu berhenti dari
pekerjaan itu. Anda masih dapat mengejar minat Anda sekali pun Anda
masih bertahan di pekerjaan lama Anda.
Cukup jadikan pekerjaan yang Anda minati sebagai pekerjaan sampingan yang menghasilkan pemasukan bagi Anda.
Pertanyaan yang mungkin muncul yaitu, apakah langkah di atas akan
berpengaruh bagi motivasi hidup Anda. Jawaban yang dapat penulis
sampaikan adalah ya, langkah di atas akan berpengaruh bagi motivasi
hidup Anda. Alasannya, saat Anda mengetahui minat Anda, maka Anda akan
mengejar kembali minat itu. Minat itu akan menjadi tujuan hidup Anda.
Dan, saat minat itu sudah menjadi tujuan hidup, maka hidup Anda pun akan
penuh dengan motivasi karena Anda memiliki tujuan yang jelas.
Saat Anda memiliki pekerjaan (sampingan) yang Anda minati, itu artinya
Anda hidup di dalam impian Anda. Hal ini akan turut menjadikan Anda
bahagia. Dan, saat hidup Anda bahagia, maka tugas-tugas di kantor lama
Anda, di mana Anda tidak menaruh minat terhadapnya, tidak terlalu
berpengaruh bagi diri Anda. Tekanan dan tantangan di tempat kerja bukan
lagi hal yang membuat Anda stres dan depresi.
Sekarang, apa minat terpendam Anda? Sudah siapkah Anda menemukannya kembali dan hidup di dalamnya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar