Cara Menghilangkan Rasa Jenuh
Disadari atau tidak, kebosanan pasti menghampiri setiap orang.
Tergantung apakah seseorang dikalahkan dengan kebosanan itu sehingga
berhenti saat titik sukses tinggal sejengkal atau tetap memacu segala
daya hingga sukses bisa diraih.
Karena itu, kita harus hati-hati terhadap gejala-gejala yang bisa menimbulkan kebosanan yang mendorong kita untuk mengalah. Bakal kebosanan ini sebenarnya bisa dideteksi dari beberapa hal. Motivator Jim Rohrbach mengenali indikatornya yang dipaparkan sebagai berikut.
1. Hubungan tak harmonis
Gejalanya bisa dilihat dari keadaan pertemanan. Apakah pertemanan cenderung mengarah pada situasi yang emosional belakangan ini? Apakah timbul kecenderungan menggosipkan teman gara-gara kerenggangan itu? Dan kecenderungan lainnya yang membuat seseorang jadi kurang fokus pada pekerjaannya.
2. Kesehatan memburuk
Mudah mengenalinya. Apakah seseorang beristirahat beberapa hari karena sakit, waktu lebih sering dihabiskan untuk obat, terapi, dan sebagainya.
3. Jadi pemarah
Sumbernya bisa macam-macam: perselisihan dengan bos, teman, atau pihak-pihak lain.
4. Selalu gagal
Apapun yang dikerjakan seolah-olah selalu mengirimnya pada kegagalan. Kebalikan dengan orang sukses di mana bagi mereka apapun yang disentuhnya selalu jadi emas.
5. Terkecualikan
Sementara orang lain meraih untung besar, mendapatkan promosi jabatan, dan lain sebagainya, kita justru selalu berada di belakang mereka.
Sebenarnya semua kondisi di atas merupakan hasil dari persepsi masing-masing orang. Gejala-gejala itu datang justru karena dengan tanpa sadar sudah diundang oleh orang bersangkutan. Pengundangnya adalah ketakutan bahwa jika hal itu terjadi maka hidup akan membosankan.
Kondisi itu bisa diubah dengan sebaliknya. Caranya dengan mengubah persepsinya. Dengan mengubah persepsi ini bahkan sakit pun bisa dihindari. Rohrbach mengalaminya sendiri. "Sejak saya menjalankan couching motivasi November 1992 saya tak pernah libur sehari pun karena sakit. Bahkan di rumah pun saya masih bisa bicara dengan klien," katanya.
Lalu apa yang harus dilakukan? Inilah resep Rohrbach.
a. Tujuan hidup
Orang-orang sukses adalah mereka yang selalu menerakan dalam pikirannya bahwa ia adalah seorang pemenang. Akibatnya semua tindakannya selalu mengarah ke sana. Tak ada kerja sepele, semua tindakan setiap harinya diarahkan ke tujuan hidup yang ingin dicapainya.
b. Percaya diri dan fokus
Mereka percaya kalau mereka mampu mengembangkan kemampuannya yang akan membawanya pada titik tertinggi dalam hidupnya.
c. Rutinitas menjadi sesuatu yang menarik
Setiap hari mereka melangkah, mereka selalu menganggap bahwa itu merupakan bagian dari perjalanannya menuju sukses. Tak pernah ada hal yang dikerjakannya melenceng dari arah hidupnya menuju sukses.
Sekarang menjadi jelas bahwa untuk menjadi sukses bukanlah menempuh jalan yang mudah. Dan jika diibaratkan dalam olahraga, mengejar sukses bukan dengan cara lari sprint melainkan dengan lari maraton. Dengan maraton kita dituntut integritas, fokus pada tujuan, percaya diri dan sekaligus mengalahkan kebosanan-kebosanan yang ditemui.
Karena itu, kita harus hati-hati terhadap gejala-gejala yang bisa menimbulkan kebosanan yang mendorong kita untuk mengalah. Bakal kebosanan ini sebenarnya bisa dideteksi dari beberapa hal. Motivator Jim Rohrbach mengenali indikatornya yang dipaparkan sebagai berikut.
1. Hubungan tak harmonis
Gejalanya bisa dilihat dari keadaan pertemanan. Apakah pertemanan cenderung mengarah pada situasi yang emosional belakangan ini? Apakah timbul kecenderungan menggosipkan teman gara-gara kerenggangan itu? Dan kecenderungan lainnya yang membuat seseorang jadi kurang fokus pada pekerjaannya.
2. Kesehatan memburuk
Mudah mengenalinya. Apakah seseorang beristirahat beberapa hari karena sakit, waktu lebih sering dihabiskan untuk obat, terapi, dan sebagainya.
3. Jadi pemarah
Sumbernya bisa macam-macam: perselisihan dengan bos, teman, atau pihak-pihak lain.
4. Selalu gagal
Apapun yang dikerjakan seolah-olah selalu mengirimnya pada kegagalan. Kebalikan dengan orang sukses di mana bagi mereka apapun yang disentuhnya selalu jadi emas.
5. Terkecualikan
Sementara orang lain meraih untung besar, mendapatkan promosi jabatan, dan lain sebagainya, kita justru selalu berada di belakang mereka.
Sebenarnya semua kondisi di atas merupakan hasil dari persepsi masing-masing orang. Gejala-gejala itu datang justru karena dengan tanpa sadar sudah diundang oleh orang bersangkutan. Pengundangnya adalah ketakutan bahwa jika hal itu terjadi maka hidup akan membosankan.
Kondisi itu bisa diubah dengan sebaliknya. Caranya dengan mengubah persepsinya. Dengan mengubah persepsi ini bahkan sakit pun bisa dihindari. Rohrbach mengalaminya sendiri. "Sejak saya menjalankan couching motivasi November 1992 saya tak pernah libur sehari pun karena sakit. Bahkan di rumah pun saya masih bisa bicara dengan klien," katanya.
Lalu apa yang harus dilakukan? Inilah resep Rohrbach.
a. Tujuan hidup
Orang-orang sukses adalah mereka yang selalu menerakan dalam pikirannya bahwa ia adalah seorang pemenang. Akibatnya semua tindakannya selalu mengarah ke sana. Tak ada kerja sepele, semua tindakan setiap harinya diarahkan ke tujuan hidup yang ingin dicapainya.
b. Percaya diri dan fokus
Mereka percaya kalau mereka mampu mengembangkan kemampuannya yang akan membawanya pada titik tertinggi dalam hidupnya.
c. Rutinitas menjadi sesuatu yang menarik
Setiap hari mereka melangkah, mereka selalu menganggap bahwa itu merupakan bagian dari perjalanannya menuju sukses. Tak pernah ada hal yang dikerjakannya melenceng dari arah hidupnya menuju sukses.
Sekarang menjadi jelas bahwa untuk menjadi sukses bukanlah menempuh jalan yang mudah. Dan jika diibaratkan dalam olahraga, mengejar sukses bukan dengan cara lari sprint melainkan dengan lari maraton. Dengan maraton kita dituntut integritas, fokus pada tujuan, percaya diri dan sekaligus mengalahkan kebosanan-kebosanan yang ditemui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar